Masitoh, Siti (2016) KOMPETENSI GURU DALAM PELAYANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI KALIERANG 03 BUMIAYU TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Bachelor thesis, Universitas Peradaban.
Text
40211076_Halaman Depan.pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 31 December 2017. Download (50kB) |
|
Text
40211076_BAB I.pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 31 December 2017. Download (90kB) |
|
Text
40211076_BAB II.pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 31 December 2017. Download (114kB) |
|
Text
40211076_BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 31 December 2017. Download (103kB) |
|
Text
40211076_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 31 December 2017. Download (121kB) |
|
Text
40211076_BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 31 December 2017. Download (70kB) |
|
Text
40211076_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 31 December 2017. Download (20kB) |
Abstract
SD Negeri Kalierang 03 merupakan salah satu sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di Brebes. Kompetensi guru di dalamnya menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pelayanan terhadap siswa berkebutuhan khusus. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi guru dalam menjalankan perannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumenter, dan triangulasi data. Hasil penelitian ini pertama, kompetensi guru meliputi (1) Pedagogik, (2) Kepribadian, (3) Sosial, (4) Profesional, kedua, pelayanan siswa berkebutuhan khusus terdiri dari (1) Identifikasi, (2) Assesmen (3) Pemberian layanan pendidikan Kesimpulannya kompetensi guru sudah cukup baik karena memenuhi standar minimum kompetensi yang ada. Berdasarkan data di lapangan terdapat banyak kendala dalam guru menjalankan peranannya, diantaranya penempatan siswa berkebutuhan khusus yang masih terpisah dengan siswa normal, ketidakjelasan kurikulum serta guru yang masih jarang membuat program pembelajaran individual, guru bukan dari latar belakang pendidikan luar biasa, serta sarana dan prasarana yang belum memadai.
Actions (login required)
View Item |