MAULA, Maeli Ma’lufatul (2023) ANALISIS PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) DI KECAMATAN SIRAMPOG, KABUPATEN BREBES. Bachelor thesis, UNIVERSITAS PERADABAN.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_Maeli M.Maula 42219007_SKRIPSI_2023.docx - Published Version Download (38kB) |
|
PDF (COVER)
COVER_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Download (727kB) |
|
PDF (BAB I)
BAB I_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Download (50kB) |
|
PDF (BAB II)
BAB II_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Download (378kB) |
|
PDF (BAB III)
BAB III_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (243kB) |
|
PDF (BAB IV)
BAB IV_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (362kB) |
|
PDF (BAB V)
BAB V_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Download (31kB) |
|
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Download (123kB) |
|
PDF (LAMPIRAN)
LAMPIRAN_Maeli M.Maula_42219007_SKRIPSI_2023.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (916kB) |
Abstract
Kecamatan Sirampog merupakan daerah sentra produksi bawang daun di Kabupaten Brebes. Hal ini dikarenakan Kecamatan Sirampog memiliki lahan pertanian yang cocok dan lebih luas untuk budidaya bawang daun. Bawang daun yang dihasilkan Kecamatan Sirampog dipasarkan di dalam kota meliputi Bumiayu dan Ajibarang, serta di luar kota meliputi Cibitung dan Cikopo. Harga bawang daun dari petani Rp2.620/kg sedangkan harga konsumen akhir yaitu Rp8.000/kg.Terdapat permasalahan yang dihadapi dalam usahatani bawang daun. Permasalahan pertama adalah rendahnya harga bawang daun yang disebabkan oleh: (1) rendahnya harga pada saat panen raya tiba, (2) rendahnya posisi tawar petani dalam menentukan harga bawang daun, saluran pemasaran bawang daun yang cukup panjang (petani-tengkulak-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen). Permasalahan kedua adalah terbatasnya kemampuan petani dalam mengakses informasi pasar dan ketergantungan petani terhadap tengkulak yang masih cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran bawang daun, menganalisis efisiensi pemasaran bawang daun, dan menganalisis strategi pengembangan usahatani bawang daun di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2023 di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Data diperoleh melalui teknik kuesioner melalui wawancara pada petani bawang daun di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling. Jumlah sampel untuk masing-masing desa dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang petani. Selain responden petani ditentukan pula responden pedagang dan konsumen menggunakan metode snowball sampling untuk dapat mengikuti arah pergerakan komoditas. Responden tersebut digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ke-1 yaitu mengidentifikasi saluran pemasaran bawang daun dan tujuan ke-2 yaitu menganalisis efisiensi pemasaran bawang daun. Responden yang dijadikan sampel pada tujuan ke-3 yaitu menganalisis strategi pengembangan usahatani bawang daun adalah 75 orang petani. Selain itu, ditambahkan pula beberapa informan kunci yang dipilih secara purposive meliputi satu orang BPP, satu orang kepala desa setempat, dan satu orang pedagang pengumpul. Metode yang digunakan adalah metode gabungan dari metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan saluran pemasaran yang terjadi. Metode kuantitatif digunakan dalam analisis efisiensi pemasaran yaitu menggunakan rumus margin pemasaran, share biaya dan share keuntungan, danefisiensi pemasaran. Sedangkan strategi pengembangan usahatani bawang daun menggunakan rumus matriks IFE dan EFE, matriks IE, dan analisis SWOT.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Kecamatan Sirampog memiliki tiga saluran pemasaran bawang daun yaitu saluran satu tingkat (petanitengkulakkonsumen), saluran dua tingkat (petani-tengkulak-konsumen), dan saluran tiga tingkat (petani-tengkulak-konsumen). Pemasaran bawang daun pada satu tingkat yaitu lebih efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya. Sedangkan xv strategi pengembangan dalam mengembangkan usahatani bawang daun di Kecamatan Sirampog yaitu (a) penggunaan lahan secara optimal, (b) memperbesar skala produksi, (c) menjaga dan meningkatkan kualitas produksi (d) menekan adanya biaya produksi seminimal mungkin, (e) meningkatkan informasi pasar, (f) penggunaan bibit unggul, (g) menjaga tanaman secara intensif agar terhindar dari serangan hama dan penyakit, (h) memperkuat posisi tawar, (i) menyediakan lembaga keuangan atau koperasi, (j) perlu adanya pembinaan untuk memaksimalkan produksi bawang daun.
Item Type: | Thesis (Bachelor) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | 600 Technology dan Ilmu Terapan > 630 Usaha Tani; Pertanian; Teknologi Pertanian | |||||||||
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Agribisnis - S1 | |||||||||
Depositing User: | Ms Nur Afni Taflikhatun | |||||||||
Date Deposited: | 06 Dec 2023 02:55 | |||||||||
Last Modified: | 06 Dec 2023 02:55 | |||||||||
URI: | http://eprints.peradaban.ac.id/id/eprint/1391 |
Actions (login required)
View Item |